Selasa, 04 Mei 2010

kerajinan batok kelapa

Berbagai hasil Olahan kerajinan dari batok kelapa
1. Tas dari tempurung kelapa, yang telah dipadukan dengan kain batik, hasilnya sangat bagus dan tentunya memiliki unsur seni yang sangat tinggi


2. *Cangkir* Bisa digunakan untuk air panas maupun dingin tanpa mempengaruhi rasa karena ini terbuat dari tempurung aseli tanpa cat atau bahan kimia. Kalau anda suka minum jamu jawa aseli, mereka memakai cup dari tempurung kelapa ini karena rasanya bisa lebih nikmat Harga @ Rp. 20.000Minimal: 4 pcs3. * asbak kura-kura* bentuk yang imut dan lucu. Alasnya terbuat dari kayu pilihan dan dibuat agar tidak mudah terbakar jadi aman buat puntung rokok anda.Harga @ Rp. 35.000Minimal: 2 pcs
4. *mangkuk mie* kalau anda pecinta mi sejati, tempat ini sangatlah cocok menjadi alternatif dari mangkuk kaca. Ada lubang buat sumpitnya juga biar mudah menyajikannya.Harga @ Rp. 30.000/set (mangkuk+sumpit)Minimal: 4 pcs5. *asbak angsa* bentuk yang imut dan lucu. terdapat tempat untuk meletakkan rokok anda agar tidak tergulir jatuh ke asbak.Harga @ Rp. 35.000Minimal: 2 pcs
ShareThis
.
Dengan sentuhan seni yang sangat halus, hasil kerajinan batok kelapa tersebut terlihat sangat artistik. Bahkan hasil dari kerajinan tempurung kelapa ini bisa menjadi ragam tas dengan berbagai bentuk (model) dan ukuran, beragam bentuk model rel gorden, peci, manik-manik atau kancing, dan lainnya.
.
Beberapa negara di Uni Eropa seperti Inggris, tercatat sebagai negara pengimpor paling banyak untuk mata dagangan kerajinan ini. Kondisi seperti ini membuat perolehan devisa dari produk kerajinan seni, lumayan besar.
“Aneka kerajinan dari batok kelapa seperti perabotan rumah tangga dan aksesoris, permintaannya selama ini masih lumayan ramai. Pengiriman paling banyak, ke negara Uni Eropa, perajin aksesoris batok kelapa lainnya juga mengakui, ikat pinggang dari batok kelapa selama ini laris di pasar mancanegara. Ia mengirim 6.000 pcs ikat pinggang untuk mitra bisnisnya di luar negeri seperti Thailand.
Minimal laku 30 pcs tiap hari, untuk jenis ikat pinggang yang dibeli wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain aksesori berupa ikat pinggang, kalung dan jepit rambut yang juga dibuat dari bahan yang sama juga disukai konsumen.
Namun, permintaannya tidak sebanyak aksesori ikat pinggang. Harga ikat pinggang, mulai Rp 45.000,- sampai Rp 65.000,- per pcs. Sedangkan yang berupa cincin dan kalung, harganya bervariasi mulai Rp 10.000,- sampai Rp 25.000,- per pcs.
Muryono mengaku membeli batok kelapa sebagai bahan mentah dari para pengepul batok kelapa, termasuk pedagang es kelapa muda. Ia membeli dengan harga Rp 150,- hingga Rp 200,- per batok. Tiap tiga hari sekali, pengepul mengirimkan sekitar 200-300 batok kelapa.
Soal harga, tergantung dari tingkat kesulitan, motif, bentuk, maupun desain. Sebuah gayung saja, bisa dihargai Rp 7.500,- hingga Rp 10.000,- . Sedangkan hiasan tempat lampu diberi harga Rp 250.000,- sampai Rp 350.000,-.
Meja dan kursi, Rp 275.000,- sampai Rp 325.000,- per meter, dan sebagainya. Setiap bulannya, muryono mampu mengirim 1.500 jenis barang yang bisa mendapatkan omzet puluhan sampai ratusan juta rupiah sebulannya. Jakartacitydirectory.com (Khrismiarti/ sentra bisnis UKM)

"Setiap dua bulan sekali kami kirim 100-150 tas ke Malaysia, sedangkan ke Jerman sekali sebulan sebanyak 60 unit," kata Muryono.
Sejarah Usaha
Muryono mengatakan, dahulu ia menggeluti usaha sablon kaos. Namun, dalam perjalanan usaha tersebut kurang berhasil. Tahun 2004, Muryono beralih ke usaha pembuatan tas tempurung kelapa. Ia mengaku tertarik menggeluti usaha tersebut semenjak melihat temannya membuat kerajinan tempurung kelapa. "Saya belajar dari awal bagaimana proses membuatnya hingga menjadi sebuah produk yang bernilai jual cukup tinggi," tutur Muryono. Beberapa tahun silam ia tertantang oleh tawaran seseorang turis Jerman yang memesan 200 unit tas tempurung kelapa dalam waktu 11 hari. Mendapat tantangan tersebut, Muryono tidak kehilangan akal. Ia mempekerjakan puluhan orang di kampungnya untuk menyelesaikan pesanan turis Jerman tersebut. Saat ini Muryono mengaku mempekerjakan sekitar 27 ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan tempurung kelapa dalam bentuk tas perempuan, lampu sudut, bando, jepit rambut, broze, ikat pinggang, dan sejumlah aksesori dari bahan serat alam, yaitu lidi dan pandan. "Kesulitan membuat kerajinan tempurung kelapa terutama jahitnya yang rumit. Membuat satu tas butuh waktu sampai dua hari, lampu penerang tiga hari, sedangkan ikat pinggang satu hari," kata Muryono yang setiap tahun selalu ikut serta dalam pameran PRJ yang difasilitasi Pemprov DI Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta itu. Tas tempurung kelapa buatan Muryono kini dijual seharga Rp 85.000 per unit, lampu penerang Rp 75.000 hingga Rp 145.000 per unit dan ikat pinggang Rp 55.000 per unit.
Batok kelapa punya beberapa keunggulan, di antaranya teksturnya